AbstractSelf-medication or self-medication in its implementation can be a source of medication errors due to limited public knowledge of drugs and their use. To minimize the occurrence of errors in self-medication is to provide education with the FGD method where this method provides an opportunity for group members to provide their opinions. The purpose of this study was to determine the effect and relationship of education using the FGD (Focus Group Discussion) method on knowledge of antipyretic self-medication. This research method is a quasi-experimental design with pretest and posttest with control group. Sampling used a random sampling technique, totaling 96 respondents from Sugihwaras Village and West Tegalsari Village who met the inclusion criteria. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results of the univariate analysis for the characteristics of the respondents mostly graduated from elementary school (85.4%) and had jobs as fishermen and farmers, the source of information obtained in carrying out self-medication was based on personal or family experience (68.8%). The results showed that most of the respondents who worked as fishermen and farmers, the level of knowledge before being given education was in the poor category, after being given education related to antipyretic self-medication, the level of knowledge of the respondents increased, namely in the good category. The conclusion in this study is that there is an influence and relationship between education with the FGD method on knowledge of antipyretic self-medication for fisherman workers and farmers.Keywords: Antipyretics; FGDs; self-medication; knowledge level AbstrakSwamedikasi atau pengobatan mandiri dalam pelaksanaannya dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam swamedikasi adalah memberikan edukasi dengan metode FGD dimana metode ini memberikan kesempatan pada anggota grup untuk memberikan pendapatnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan hubungan edukasi metode FGD (Focus Group Discussion) terhadap pengetahuan swamedikasi antipiretik. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan pretest and postest with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yang berjumlah 96 responden masyarakat Kelurahan Sugihwaras dan Desa Tegalsari Barat yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat untuk karakteristik responden sebagian besar berpendidikan akhir SD (85,4%) dan memiliki pekerjaan sebagai nelayan dan petani, sumber informasi yang diperoleh dalam melakukan swamedikasi berdasarkan pengalaman pribadi atau keluarga (68,8%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan pekerjaan nelayan dan petani tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi termasuk dalam kategori kurang, setelah diberikan edukasi terkait swamedikasi antipiretik tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan yaitu dalam kategori baik. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh dan hubungan edukasi dengan metode FGD terhadap pengetahuan swamedikasi antipiretik pada pekerja nelayan dan petani. Kata kunci: Antpiretik; FGD; swamedikasi; tingkat pengetahuan.
CITATION STYLE
Falakh, I., Ningrum, W. A., Muthoharoh, A., & Permadi, Y. W. (2021). Pengaruh Edukasi Metode FGD (Focus Group Discussion) Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Antipiretik di Kabupaten Pemalang. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 135–143. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.636
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.