Keterampilan berpikir kritis menjadi pondasi generasi penerus bangsa guna memiliki sikap adaptif yang sangat pesat guna dapat mengikuti perkembangan zaman abad 21 ini. Kemampuan keterampilan berpikir kritis memiliki manfaat yaitu memberi pengalaman belajar peserta didik dengan melatih kepekaannya terhadap lingkungan sekitar. Peserta didik kelas IV A SDN Peterongan belum memiliki keterampilan berpikir kritis secara maksimal, peserta didik hanya dapat mencari salah satu jawaban benar berdasarkan hafalan, mereka belum dapat memahami secara mendalam konsep pembelajaran yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah di kehidupan nyata. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), CRT dalam pembelajaran guna dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik kelas IV SDN Peterongan. Metode penelitian menggunakan pre ekperimen dan designnya menggunakan one group pretest-postest design yang diterapkan pada 27 peserta didik. Hasil penelitian berfikir kritis mendapatlkan rata-rata prosentase 89%, dan hasil belajar peserta didik dengan uji t yaitu sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dengan demikian, maka dapat diperoleh hasil bahwa pendekatan CRT dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Culturally Responsive Teaching (CRT), Kelas IV
CITATION STYLE
Shahnaz Surayya, Patonah, S., & Sumiyatun. (2024). Pengaruh pendekatan culturally responsive teaching (CRT) untuk meningkatkan berpikir kritis peserta didik kelas IV SDN Peterongan Semarang. COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education), 7(2), 214–222. https://doi.org/10.22460/collase.v7i2.22504
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.