Penyebaran informasi berupa berita bohong (hoax) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 meningkat ekskalasinya dibandingkan pilpres 2014. Fenomena berita politik hoax tersebut banyak menyesatkan masyarakat dan digunakan untuk menyerang lawan politik, sehingga selama pilpres 2019 menjadi arena kontestasi antara pasangan calon presiden (capres). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap isi kontestasi berita hoax politik selama pilpres 2019. Metode yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan metode analisis isi untuk memberikan gambaran tentang derasnya berita hoax politik yang membahayakan stabilitas politik negara serta memberikan literasi dan kesadaran tentang bahaya dan antisipasi berita hoax. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa lokus penyebaran berita hoax berada pada media sosial seperti Facebook dan WhatsApp. Berita hoax politik pilpres 2019 bersifat berantai dan memproduksi ulang berita hoax yang pernah ada sebelumnya pada pilpres 2014. Sasaran yang dituju oleh kontestasi berita hoax adalah capres 2019 serta pemerintah pusat. Penajaman berita hoax sangat ampuh dengan menggunakan media sosial dan mengarah pana kebencian antargolongan. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar aktif mengedukasi mengenai literasi media untuk semua golongan masyarakat agar selektif dalam menerima pesan.
CITATION STYLE
Sosiawan, E. A., & Wibowo, R. (2020). Kontestasi Berita Hoax Pemilu Presiden Tahun 2019 di Media Daring dan Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 17(2), 133. https://doi.org/10.31315/jik.v17i2.3695
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.