Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak pengukuran nilai wajar yang dihawajibkan dan pilihan terhadap daya banding laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan publik non keuangan yang tercatat di BEI. Metode penentuan tingkat daya banding dengan menggunakan indeks Taplin dan peningkatan atau penurunan tingkat daya banding menggunakan uji beda Mc Nemar dan Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan daya banding laporan keuangan untuk kebijakan akuntansi yang diwajibkan menggunakan pengukuran nilai. Kebijakan akuntansi yang diperbolehkan memilih metode pengukuran juga tidak terbukti terdapat penurunan daya banding laporan keuangan. Perbedaan daya banding terjadi hanya pada kebijakan akuntansi Aset Tetap yang mengalami kenaikan daya banding. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dan setelah penerapan standar baru terkait pengukuran nilai wajar, tingkat daya banding laporan keuangan masih tinggi. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa tingkat pengukuran nilai wajar untuk kebijakan akuntansi yang diperbolehkan memilih metode pengukuran masih rendah.
CITATION STYLE
Khomsatun, S. (2016). PENERAPAN PENGUKURAN NILAI WAJAR PSAK-KONVERGENSI IFRS DAN DAMPAKNYA PADA PILIHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DI INDONESIA. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 4(2). https://doi.org/10.17509/jrak.v4i2.4031
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.