Program-program Pengarusutamaan Gender (PUG) di Jawa Barat sudah dirumuskan dalam seperangkat kebijakan. Sayangnya, program-program PUG hanya berfokus pada peringkat Gender Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measurement (GEM), yang umumnya dilandaskan pada tingkat partisipasi perempuan di ranah publik, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan GDI/GEM. Hambatan utama bagi para perempuan untuk dapat berpartisipasi di ranah publik adalah kegagalan bernegosiasi dengan pasangan/suami dalam pembagian tanggung jawab kerumahtanggaan yang seimbang. Untuk itu, penelitian ditujukan untuk memaparkan pentingnya PUG di ranah domestik dalam pembangunan kesetaraan gender di Jawa Barat melalui verifikasi terhadap faktor keberhasilan dan kegagalan GDI/GEM. Hasil verifikasi dirumuskan menjadi model PUG di ranah domestik, yang memungkinkan perempuan dapat berpartisipasi di ranah publik. Implementasi model tersebut disesuaikan dengan potensi-potensi SDM dan lembaga-lembaga yang ada di Jawa Barat. Penelitian dilakukan melalui organik feminist inquiry, di mana identifikasi masalah merupakan kesepakatan antara peneliti dan kolaborator penelitian. Oleh karena itu, penelitian diharapkan menghasilkan kontribusi yang tepat sasaran dan benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan akan PUG di ranah domestik memang perlu tidak hanya untuk diprogramkan, tetapi juga untuk difasilitasi oleh pemerintah Jawa Barat agar aksesibel bagi masyarakat. Untuk menjalankan program dan fasilitas tersebut, pemerintah Jawa Barat dapat melibatkan potensial-potensial, yaitu kader-kader yang memiliki komitmen untuk PUG, seperti kader serikat buruh dan kader Posyandu. Kata kunci: PUG, domestik, kesetaraan gender
CITATION STYLE
Pratiwi, A. (2012). MENGHADIRKAN KESETARAAN DI RANAH DOMESTIK : SEBUAH KAJIAN MENUJU PENGINTEGRASIAN KEBIJAKAN PRO KESETARAAN GENDER. Sosiohumaniora, 14(3), 222. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v14i3.5492
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.