ANALISIS PENYEBAB BANJIR TAHUNAN DI KECAMATAN PAMANUKAN: PERAN SUNGAI CIPUNAGARA DAN SALURAN PEMBUANG CIGADUNG

Abstract

Kecamatan Pamanukan masih menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba, yang diakibatkan oleh keberadaan sungai atau pun saluran-saluran air yang banyak melintasi Kecamatan Pamanukan. Terdapat beberapa kajian yang memprediksi kejadian banjir di Kecamatan Pamanukan, akan tetapi banjir masih terjadi sampai saat ini meskipun telah dilaksanakan upaya struktural maupun non struktural pada sungai atau saluran yang ada tersebut. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mencari sumber banjir utama yang menyebabkan banjir di Kecamatan Pamanukan setiap tahunnya, agar penanganan banjir lebih efektif kedepannya. Maka penelitian ini akan mengkaji perbandingan beberapa sungai atau saluran yang dapat menyebabkan banjir di Kecamatan Pamanukan, salah satunya Sungai Cipunagara dan Saluran Pembuang Cigadung. Metodologi yang digunakan dengan melakukan pemodelan hidraulik menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 6.2 terhadap Sungai Cipunagara dan Saluran Pembuang Cigadung, dengan faktor debit rata-rata dan debit rencana yang diprediksi terjadi pada sungai dan saluran tersebut. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa Sungai Cipunagara dapat terjadi limpasan pada frekuensi periode ulang 2-5 tahunan dengan status keamanannya "Siaga dan Awas", sementara Saluran Pembuang Cigadung dapat melimpas pada frekuensi kejadiannya 1-2 tahunan dengan tinggi muka airnya setinggi 1,06-1,16 meter dari dasar saluran. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa frekuensi tersingkat terjadinya banjir di Kecamatan Pamanukan disebabkan oleh Saluran Pembuang Cigadung, oleh karena itu pengendalian banjir lebih efektif diterapkan pada Saluran Pembuang Cigadung dengan salah satu alternatifnya berupa kolam retensi dan/atau pembangunan/peninggian tanggul pada saluran tersebut.