Indeks massa tubuh merupakan unsur kebugaran jasmani yang dihitung melalui tes antropometri, antara tinggi badan dengan berat badan. Berat badan seseorang dipengaruhi oleh lemak yang ada di dalam tubuhnya. Tidak heran, jika ada seorang pemain sepakbola yang mengalami obesitas akan kesulitan untuk melakukan gerakan yang lincah, atraktif dan eksplosif. Ini akan berdampak pada performa atlet, terlebih juga performa tim. Tujuan dari penelitian ini melihat kontribusi persentase lemak tubuh terhadap indeks massa tubuh pada pemain Arema FC. Sampel yang digunakan adalah seluruh pemain Arema FC yang berjumlah 25 orang. Instrumen penelitian pada tes kebugaran jasmani olahraga adalah sebagai berikut: 1) IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian dicatat. Selanjutnya keduanya dihitung sesuai rumus yang ditentukan. 2) Persentase lemak tubuh menggunakan alat untuk mengukur komposisi tubuh, yaitu Seca mBCA 514 Medical Body Composition Analyzer. Hasil data menyatakan terdapat korelasi antara persentase lemak tubuh dengan indeks massa tubuh, yaitu dengan nilai korelasi sebesar 0,98. Artinya, signifikansi diantara keduanya sangat kuat. Hasil data menyatakan bahwa rata-rata persentase lemak tubuh pemain Arema FC normal dengan kisaran 18,8%. Sedangkan rata-rata indeks massa tubuh dari pemain Arema FC adalah dalam kategori normal dengan kisaran 23 kg/m2. Kesimpulannya adalah para pemain Arema FC memiliki kondisi lemak tubuh yang normal sehingga indeks massa tubuh mengikuti dalam keadaan normal.
CITATION STYLE
Muhammad Rafli, Havid Yusuf, Hari Pamungkas, Yulianto Dwi Saputro, & Dedy Irawan. (2023). KONTRIBUSI PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA PERFORMA PEMAIN KLUB AREMA FC. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 8(2), 177–182. https://doi.org/10.36526/kejaora.v8i2.3021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.