Kecemasan menjelang menopause merupaka suatu bentuk kekhawatiran akibat adanya perubahan-perubahan, baik dari segi fisik maupun psikis, dimana ditandai dengan adanya gejala-gejala yang muncul dari segi kognitif, afektif, somatik, dan motorik. Kecemasan ibu saat menopause akan menimbulkan masalah dalam kehidupan seksual suami istri, gejala-gejala fisik dan psikologi seperti keringat berlebihan dan perasaan tidak berguna karena tidak bisa melahirkan anak lagi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran tenaga kesehatan, peran keluarga, kondisi lingkungan fisik dan motivasi terhadap kecemasan ibu menopause di Desa Pagarawan Tahun 2018. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Metode analisis menggunakan Smart PLS 2.0 dan dan SPSS 18. Populasi penelitianibu menopause sebanyak 68 orang. Hasil pengujian hipotesis dengan Structural Equation Model (SEM) dengan metode smartPLS menghasilkan temuan penelitian yaitu peran tenaga kesehatan (17,02%), peran keluarga (11,79%), kondisi kesehatan fisik (26,18%) dan motivasi (26,29%). Pengaruh langsung kecemasan ibu menopause sebesar 81,28% dan pengaruh tidak langsung sebesar 1,44%. Total pengaruh langsung dan tidak langsung kecemasan ibu menopause sebesar 82,72%. Motivasi merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi kecemasan ibu menopause. Peneliti menyarankan agar seluruh sektor bekerja sama untuk memotivasi ibu mulai dari persiapan premenopause hingga ibu bisa beradaptasi dengan masa menopause.
CITATION STYLE
Wati, M., & Yani, H. (2020). Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan, Peran Keluarga, Kondisi Kesehatan Fisik, Dan Motivasi Terhadap Kecemasan Pada Ibu Menopause. Citra Delima Scientific Journal of Citra Internasional Institute, 4(2), 149–159. https://doi.org/10.33862/citradelima.v4i2.125
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.