Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi pada paru yang ditandai dengan adanya infiltrat paru serta pembentukan granuloma kaseosa, fibrosis, dan kavitas. Tuberkulosis dapat disebabkan akibat risiko penularan terhadap basil tahan asam Mycobacterium tuberculosis. Salah satu penunjang pengobatan TB paru adalah pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pada dasarnya kandungan OAT rifampisin merupakan salah satu yang dapat menyebabkan efek samping kelainan hematologis yaitu trombositopenia. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis (TB) paru fase pengobatan 0, 2 dan 6 bulan di BKPM Purwokerto. Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Penderita TB paru dengan fase pengobatan 0 sebanyak 15 orang, 2 bulan sebanyak 15 orang dan 6 bulan sebanyak 15 orang dilibatkan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Dari analisis tersebut, diketahui bahwasanya data menggunakan uji one way anova. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat nilai p value sebesar 0.101 (p>0.05). Sehingga dapat di simpulkan tidak terdapat pengaruh antara pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) terhadap jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis (TB) paru fase pengobatan 0, 2 dan 6 bulan.
CITATION STYLE
Nuri Anggreani, I. W., Sudarsono, T. A., Kusuma Wardani, D. P., & Rahaju, M. (2023). Pengaruh Pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Terhadap Jumlah Trombosit pada Pasien TB Paru di BKPM Purwokerto. Jurnal Surya Medika, 9(3), 92–100. https://doi.org/10.33084/jsm.v9i3.6473
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.