Penelitian ini di lakukan di wilayah Sulawesi Tenggara. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive sampling)dengan pertimbangan adanya ketimpangan yang terjadi dalam Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi Tenggara selama tahun 2015-2020 khususnya pada sektor pertanian berdasarkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara. Sektor pertanian mengalami fluktuasi kontribusi Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara Produk Domestik Regional Bruto sektor ini terus meningkat dan kecenderungan aktivitas ekonomi masyarakat masih mendominasi pada sektor pertanian. Sehingga perlu dilakukan kajian yang menyebabkan terjadinya fenomena ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mengkaji daya saing komoditi pada sub sektor perikanan. Untuk menjawab komoditi yang memiliki daya saing ekspor digunakan analisis Revealed Comparative Advantage (RCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi sub sektor perikanan Sulawesi Tenggara berdaya saing kuat untuk ekspor pada komoditi gurita beku, rumput laut dan ikan (cakalang, tuna dan tongkol) dengan rata-rata nilai RCA kurun waktu lima tahun terakhir (2015-2020) masing-masing 24,2 (Gurita Beku), 2,6 (Rumput Laut), dan 2,04 (Ikan cakalang, tuna dan tongkol). Hal ini ditunjukkan pada nilai RCA lebih besar dari satu, daya saing kuat tersebut akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara. Sedangkan komoditi udang, cumi-cumi dan kerang merupakan komoditi sub sektor perikanan Sulawesi Tenggara yang memiliki daya saing lemah dengan nilai RCA masing-masing lebih kecil dari satu (0,45, 0,18 dan 0,16) kurun waktu 2015-2020.
CITATION STYLE
Balaka, Muh. Y., Syamsinar, S., & Sufa, B. (2022). DAYA SAING KOMODITI SUBSEKTOR PERIKANAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA. Sebatik, 26(2), 472–481. https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.2005
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.