Latar belakang: Soil Transmitted Helminth merupakan penyakit infeksi oleh nematode usus masih menjadi neglected diseases yang dapat menyebabkan kekurangan gizi, anemia, hambatan pertumbuhan dan perkembangan kognitif khususnya pada anak-anak. Penularan STH terjadi melalui kontak dengan telur parasit atau larva yang berkembang di tanah yang hangat dan lembab sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan telur dan larva cacing usus yang ada di dalam tanah di Desa Juku Eja yang merupakan penyebab dari tingginya prevalensi kecacingan di SDN Juku Eja.Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel tanah dilakukan di 5 titik di SDN Juku Eja dan 17 titik di sekitar area pemukiman warga Desa Juku Eja. Pemeriksaan sampel tanah menggunakan metode pengapungan dan preparat kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Hasil: Ditemukan 2 sampel positif larva cacing tambang (hookworm) di SDN Juku Eja dan satu titik positif telur cacing Trichuris trichiura di area pemukiman. Kondisi tanah pada kedua lokasi yaitu berpasir dipinggir pantai. Kontaminasi tanah oleh telur dan larva cacing STH disebabkan oleh kebiasaan BAB di tepi pantai oleh masyarakat, ketidaktersediaan jamban keluarga dan kebiasaan tidak menggunakan alas kaki di tanah.Simpulan: Kontaminasi tanah oleh telur dan larva cacing dapat menjadi sumber risiko penularan infeksi STH jika terjadi kontak manusia dengan tanah tanpa perlindungan diri dan kebiasaan hidup bersih dan sehat. ABSTRACT Title: Contamination Of Worm Egg And Larvae In Soil At Juku Eja Village Tanah Bumbu RegencyBackground: Soil Transmitted Helminth (STH) is an infectious disease by intestinal nematode. This neglected disease can cause nutritional deficiencies, anemia, growth barriers and cognitive development, especially in children. STH transmission occurs through contact with parasitic eggs or larvae that develop in warm and moist soils, so this study aims was determine the presence of intestinal helminth eggs and larvae in the soil of Juku Eja Village, which is the cause of the high prevalence of helminthiasis in SDN Juku Eja.Method: Research using cross sectional design. Soil sampling was carried out at 5 points at SDN Juku Eja and 17 points around the residential area of Juku Eja Village. Soil samples examination was using the flotation method and then the preparations are examined under a microscope.Result: Result was found 2 positive samples of hookworm larvae (hookworm) at SDN Juku Eja and 1 spot positive of Trichuris trichiura egg in the residential area. Soil conditions at both locations are sandy beach. Soil contamination by eggs and STH worm larvae is caused by the habit of defecating on the beach by the community, the unavailability of family latrines and the habit of not using footwear on the ground Conclusion: Contamination of soil by eggs and worm larvae can be a source of risk of transmission of STH infections if there is human contact with the soil without self-protection and clean and healthy living habits.
CITATION STYLE
Juhairiyah, J., Indriyati, L., Hairani, B., & Fakhrizal, D. (2020). Kontaminasi Telur Dan Larva Cacing Usus Pada Tanah Di Desa Juku Eja Kabupaten Tanah Bumbu. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 19(2), 127–132. https://doi.org/10.14710/jkli.19.2.127-132
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.