Peristiwa kenaikan Yesus (Mrk. 16:9-20; Luk. 24:50-53) menjadi puncak dari rangkaian rencana Ilahi yang dimulai sejak inkarnasi Anak, kematian, kebangkitan, dan diakhiri dengan kenaikan Yesus. Namun kisah kenaikan itu hanya muncul dalam Injil Markus dan Injil Lukas, dan sebagian kecil dalam kitab Kisah Para Rasul. Dalam studi biblika, Injil Markus sendiri pada awal penulisannya tidak memiliki kisah kenaikan Yesus (Mrk. 16:9-20) sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya Lukas yang menuliskan kisah kenaikan yang sangat penting ini. Sebab itu, artikel ini hadir untuk meragukan sekaligus menantang kisah kenaikan Yesus dengan landasan bahwa hanya ada satu penulis saja yang menuliskan kisah kenaikan Yesus, itupun hanya dalam empat ayat pendek saja. Kehistorisan kisah kenaikan tersebut menjadi pertanyaan penting dalam artikel ini, sebab tidak elok rasanya menumpukan doktrin di atas sebuah kisah yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Maka melalui metode tafsir historis-kritis ringkas dan pendekatan analisis redaksi-kritis, akan diperlihatkan bahwa kisah kenaikan Yesus, secara historis, dapat diragukan. Simpulan dari artikel ini adalah kisah kenaikan Yesus justru tidak terjadi seperti yang kita pahami selama ini, di mana penggambarannya selalu berhubungan dengan Yesus yang terangkat ke surga (melayang, naik, dan menghilang di awan-awan).
CITATION STYLE
Siburian, C. H. A. (2023). Meragukan Sejarah Peristiwa Kenaikan Yesus dalam Markus 16:9-20 dan Lukas 24:50-53 dengan Pendekatan Analisis Redaksi-Kritis. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja, 7(2), 133–151. https://doi.org/10.37368/ja.v7i2.595
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.