Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang mampu bertahan dari terpaan badai perubahan dan era globalisasi yang telah terjadi, sehingga sampai saat ini dapat survive, masih konsisten bertahan dengan segala disiplin keilmuannya dan ciri khas lainnya. Eksistensi pesantren yang dari kemunculannya hingga dewasa ini tentulah ada hubungannya dengan kepemimpinan di dalamnya. Dalam pengelolaan pesantren membutuhkan sebuah pola atau gaya kepemimpinan dari seorang tokoh sentral kiai itu sendiri untuk mengembangkan pesantrennya. Bagaimana sebuah pesantren akan selalu berdiri kokoh di tengah pergumulan persaingan dunia yang semakin kompetitif ini, maka di dalam kepemimpinannyalah semua dapat dikelola dan ditentukan. Artikel ini bertujuan menganalisis gaya kepemimpinan KH. Masbuhin Faqih di pondok pesantren Mambaus Sholihin Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH. Masbuhin Faqih merupakan salah seorang pemimpin yang kharismatik, demokratis dan dalam keadaan tertentu dapat menjadi seorang yang otoriter. Tiap-tiap kiai, penulis meyakini bahwa di dalam kepemimpinannya pasti berbeda satu sama lain. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor genealogi, kepribadian, pendidikan, lingkungan, geografi dan lain sebagainya.
CITATION STYLE
Ifendi, M. (2020). Pesantren dan Kepemimpinan Kiai: Studi Kasus di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik (1980-2020). Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan, 2(2), 77–94. https://doi.org/10.55352/mudir.v2i2.99
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.