PENYELENGGARAAN PENGUKURAN KEMISKINAN DI BADAN PUSAT STATISTIK: PENDEKATAN TEORI JEJARING-AKTOR

  • Nasution A
N/ACitations
Citations of this article
60Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penyelenggaran pengukuran kemiskinan di Badan Pusat Statistik menggunakan metode kualitatif yaitu teori jejaring aktor. Hasil penelitian menunjukkan penerapan kaidah-kaidah statistika dalam setiap tahapan pengukuran memberikan manfaat sekaligus kerugian. Tahap demi tahap pengukuran mengakibatkan hilangnya efek lokalitas, partikularitas, materialitas, multiplisitas, dan kontinuitas. Pada tahap akhir yang tinggal hanya berupa angka-angka. Akan tetapi, pada setiap tahapan tersebut, hal baru ditambahkan sehingga memperoleh manfaat kompatibilitas, standardisasi, teks, sirkulasi, dan eksplanasi. Pola interaksi antara pelaku pengukuran dan objek pengukuran terjadi pemisahan agar prinsip objektivitas terpenuhi. Dengan demikian, pengukuran kemiskinan tidak mendorong terjadinya pembelajaran sosial melalui interaksi. Berdasarkan temuan ini, dalam pengukuran kemiskinan perlu adanya interaksi sosial yang bersifat dialogis antara penyelenggara pembangunan, penyelenggara pengukuran, dan masyarakat yang diukur. Melalui interaksi ini dapat digali informasi-informasi penting untuk memperkaya statistik kemiskinan dalam mendukung kebijakan-kebijakan pembangunan di Indonesia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nasution, A. (2018). PENYELENGGARAAN PENGUKURAN KEMISKINAN DI BADAN PUSAT STATISTIK: PENDEKATAN TEORI JEJARING-AKTOR. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 154–170. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.1.15

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free