Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan kesehatan di masyarakat yang sulit diatasi secara tuntas. Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit infeksi adalah bakteri Staphylococcus epidermidis. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri umumnya diobati dengan pemberian antibakteri. Tumbuhan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagi antibakteri adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia swingle). Jeruk nipis memiliki kandungan flavonoid, fenol, dan minyak atsiri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum dan maksimum air jeruk nipis dalam menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis. Literature review dengan desain narrative review. Penelusuran pustaka dilakukan melalui jurnal nasional, jurnal internasional, clinical key, dan textbook tahun 2016 – 2020. Konsentrasi hambat minimum dari air perasan jeruk nipis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 20%. Sedangkan konsentrasi hambat maksimum air perasan jeruk nipis yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 100%. Air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia swigle) efektif menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis.
CITATION STYLE
Srilistiany, A. T., Syahril, E., Zulfahmidah, Z., Waspodo, N. N., & Dahlia, D. (2022). Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Indonesian Journal of Health, 1(03), 141–149. https://doi.org/10.33368/inajoh.v1i03.62
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.