Ekosistem lamun adalah ekosistem yang memiliki peran dalam berbagai aspek baik fisik, ekologis maupun ekonomis. Sekarang ini, luasan padang lamun terus mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait peran ekosistem lamun. Untuk itu, dilakukan penelitian agar data ini dapat menjadi pengetahuan terkait dengan luasan persebaran lamun dari beberapa periode yaitu tahun 2015, 2018 dan tahun 2022. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode lyzenga dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Hasil klasifikasi akan memperoleh dua kelas yaitu lamun dan non lamun. Pada tahun 2015 area padang lamun sebesar 0.232548 km2 dan non lamun 9.823787 km2, di tahun 2018 area padang lamun sebesar 0.074101 km2 dan non lamun 6.918944 km2. Kemudian, di tahun 2022 area padang lamun sebesar 0,400978 km2 dan non lamun 10,983756 km2. Direntang 2015 sampai 2018 terjadi perubahan luasan area lamun menjadi non lamun sebesar 0.158447 km2 dan di rentang 2018 sampai 2022 terjadi penambahan luasan area lamun sebesar 0,326877 km2. Kata kunci: Ekosistem lamun, Lyzenga, penginderaan jauh
CITATION STYLE
Rinda, P. O., Putri, F. R., & Putri, M. C. (2023). ANALISIS KOMPARASI SEBARAN PADANG LAMUN MENGGUNAKAN METODE LYZENGA DI PANTAI UJUNG GENTENG SUKABUMI. JURNAL GEOGRAFI, 12(1), 19–27. https://doi.org/10.24036/geografi/vol12-iss1/3182
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.