Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi geografis Muara Mahakam dan keterkaitannya terhadap eksistensi permukiman, bentuk dan perkembangan permukiman serta faktor yang menyebabkan terpusatnya permukiman di wilayah Muara Mahakam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Teknik snowball sampling digunakan untuk memperoleh informasi dan data secara mendalam. Penelitian ini menggunakan dukungan analisis spasial overlay dalam membuat peta perkembangan permukiman. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Proses sedimentasi aliran Sungai Mahakam di muara membentuk delta alongate (bird foot). Kawasan Delta Mahakam dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat sebagai tambak, lahan pertanian, dan pemukiman. Bentuk rumah terdiri atas rumah panggung dan rumah permanen. Morfologi permukiman diantaranya, memanjang, mengelompok, menyebar, linear mengikuti jalur transportasi, dan mengelilingi fasilitas tertentu. Permukiman tumbuh dari perkampungan suku Kutai, Dayak dan suku Bugis yang bermigrasi. Konsentrasi penduduk di kawasan Muara Mahakam dipengaruhi oleh ketersediaan lapangan pekerjaan, infrastruktur yang memadai, keamanan, topografi yang landai, lokasi yang berdekatan dengan kota, dan potensi sumber daya alam yang melimpah.
CITATION STYLE
Arum Sekar Kedhaton, & Hastuti. (2023). EKSISTENSI PERMUKIMAN DAN GEOGRAFIS MUARA MAHAKAM. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 25(2). https://doi.org/10.55981/jmb.2023.2066
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.