Latar Belakang : Asam urat sebagai penyakit metabolisme merupakan salah satu dari penyakit degeneratif yang saat ini bukan hanya banyak terjadi di negara maju, namun juga meningkat kasusnya di negara berkembang. Prevalensi gout artritis cukup besar, di US mencapai 3,9% dan di Eropa mencapai 2,5%. Sedangkan di Indonesia berdasarkan data riskesdas tahun 2013 prevalensi penderita gout artritis sebanyak 11,9% dan pada tahun 2018 sebanyak 7,3%. Berdasarkan gejala gout arthritis di Nusa Tenggara timur sebanyak 33,1%, begitu pula Jawa Barat sebanyak 32,1%, dan Bali juga sebanyak 30%. Secara umum, artritis gout lebih sering ditemukan pada jenis kelamin pria dibandingkan wanita, dan insidensinya akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan usia dan kadar asam urat pada wanita di desa sasak panjang. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Data primer diambil langsung pada bulan juni 2023. Sampel dalam penelitian ini yaitu 43 orang wanita yang melakukan pemeriksaan kesehatan. Analisis data untuk uji korelasi adalah dengan menggunakan uji Pearson.Hasil: Analisis bivariat didaparkan nilai (P value = 0,630, α = >0,05). Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara usia dengan kadar asam urat pada wanita di Wilayah Desa Sasak Panjang, Kabupaten Bogor.
CITATION STYLE
Fary, V., Ekawaty, R., & Pembayun, E. L. (2023). KORELASI ANTARA USIA DENGAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA DI DESA SASAK PANJANG. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(7), 2871–2874. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i7.1281
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.