Pelayanan di bidang anestesi obstetri tidak luput dari berbagai penyakit penyerta yang dimiliki oleh ibu, tidak terkecuali penyakit yang berhubungan dengan sistem imunologis ibu. Sistemik lupus eritematosus (SLE) merupakan penyakit multisistem kompleks yang disebabkan karena interaksi antara faktor genetik, lingkungan dan perubahan respons sel imun tubuh yang dapat mempengaruhi fungsi sistem organ, terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Seorang wanita 31 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu datang dengan keluhan riwayat pengobatan SLE, sindroma antifosfolipid sejak tahun 2018. Saat datang pasien mengeluh sedikit sesak, mual dan nyeri di daerah kedua sendi lutut. Pasien didiagnosis kehamilan dengan pre-eklampsia berat (PEB) dan riwayat SLE, sindroma antifosfolipid (APS) dalam terapi. Dilakukan tindakan seksio sesarea dan insersi intrauterin device (IUD) dengan teknik anestesi umum. Setelah operasi selesai, pasien dimasukkan ke high care unit (HCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Anestesi umum dipilih pada pasien seksio sesarea dengan SLE. Anestesi umum dilakukan dengan teknik rapid sequence induction (RSI) dengan prinsip 7P. Teknik dan rumatan operasi pada pasien ini dapat dilakukan baik secara anestesi regional maupun anestesi umum dengan mempertimbangkan adanya risiko komplikasi terhadap sistem organ terutama paru dan jantung akibat riwayat SLE yang dimiliki pasien
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Leofirsta, H., & Soepraptomo, R. (2022). Manajemen Anestesi pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia Berat, Sistemik Lupus Eritematosus dan Sindroma Antifosfolipid. Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 5(3). https://doi.org/10.47507/obstetri.v5i3.103