Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida (L.,) Kunth.) merupakan tanaman obat yang memiliki senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Berbagai senyawa kimia tersebut yang berpotensi sebagai obat tetapi perlu diperhatikan kemungkinan adanya efek samping terhadap organisme khususnya pada masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan menguji efek teratogenik ekstrak tanaman suruhan terhadap fetus mencit (Mus musculus L.), meliputi mortalitas dan resorpsi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 20 ekor mencit betina dibagi ke dalam 4 kelompok yaitu: K(+) (Aquabides), P1 diberi ekstrak tanaman suruhan dengan dosis (1,68 mg/g bb), P2 (3,36 mg/g bb), dan P3 (6,72 mg/g bb). Hasil penelitian terhadap persentase fetus yang mengalami mortalitas dan resorpsi fetus antara kontrol K(+) dan perlakuan dengan ekstrak etanol suruhan (P1, P2, dan P3) tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik berdasarkan uji ANOVA satu faktor (p value 0,418). Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa ekstrak etanol tanaman suruhan tidak menyebabkan mortalitas pada fetus mencit, namun menyebabkan resorpsi pada fetus mencit pada pemberian dosis sebesar 1,62 mg/g BB, 3,36 mg/g BB, dan 6,72 mg/g BB. Pepper elder (Peperomia pellucida (L.,) Kunth.) is a medicinal plant that has secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and steroids. The side effects for organisms of those chemical compounds, which are potentially beneficial for their medicinal use, still need to be considered especially in pregnancy. This study aims to determine the teratogenic effects of pepper elder extract on mortality and resorption of mice (Mus musculus L.) fetus. This study uses total random sampling design with 4 treatments consisting of 20 female mice divided into 4 groups: the control group (K(+)) which is given Aqua distillation and the treatment groups which are all given the pepper elder extract with different doses, where the first treatment group (P1) is given 1.68 mg/g body weight of the extract, the second treatment group (P2) is given 3.36 mg/g body weight of the extract, and the third treatment group (P3) is given 6.72 mg/g body weight of the extract. The results obtained of mortality and resorption percentage of mice fetus between the control group (K(+)) and the treatment groups (P1, P2, and P3) showed that there is no statistically meaningful difference based on one-way ANOVA test (p value 0,418). This study showed that ethanol extract of pepper elder causes no mortality in mice fetus, yet it causes resorption on mice fetus at given doses of 1,62 mg/g body weight, 3,36 mg/g body weight, dan 6,72 mg/g body weight.
CITATION STYLE
Busman, H., Nurcahyani, N., Dwi Saputra, Y., Farisi, S., & Salsabila, Q. (2021). MORTALITAS DAN RESORPSI FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida (L.,) Kunth.). Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 194–202. https://doi.org/10.34035/jk.v12i2.715
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.