Latar Belakang : Terjadinya masalah gizi pada bayi disebabkan antara lain oleh karena ASI banyak digantikan oleh susu formula dengan jumlah dan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Menurut WHO, setiap tahunnya terdapat 1-1,5 juta bayi yang meninggal akibat tidak diberikannya ASI Ekslusif. Kematian balita dapat dicegah dengan diberikannya ASI Ekslusif. Bayi yang diberi ASI Ekslusif selama enam bulan dapat menurunkan angka kematian balita sebesar 13%. Tujuan : Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua balita usia 12 – 59 bulan di Posyandu Mandiri Tawangsari Mojosongo Jebres Surakarta, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 balita. Alat pengumpulan data berupa angket yang berisi identitas anak, identitas orang tua, riwayat pemberian ASI dan BB balita. Analisa data menggunakan Chi-Square. Hasil : Mayoritas balita diberikan ASI eksklusif, mayoritas balita dengan status gizi normal, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita, dengan nilai X2 hitung lebih besar dari X2tabel (12,545 > 5,991) dan nilai p sebesar 0,000 Simpulan : terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita.
CITATION STYLE
Hanifah, L., & Sab’ngatun, S. (2020). ANALISIS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA. Jurnal Kebidanan Indonesia : Journal of Indonesia Midwifery, 11(1), 116. https://doi.org/10.36419/jkebin.v11i1.332
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.