Pengadaan dalam proyek bidang konstruksi menempati posisi teratas dengan mendapatkan porsi terbesar dari kumulatif nilai proyek. Lingkup pengadaan proyek ini akan sangat berpengaruh terhadap pembiayaan dan cash flow proyek. Ketidaksesuaian pengadaan dan kesalahan dalam pelaksanaan pengadaan dapat terjadi meningkatnya biaya pelaksanaan proyek jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan, terjadi penerimaan bahan baku berlebih yang akan mempengaruhi terhadap biaya penyimpanan, perawatan serta sangat rentan terhadap kerusakan bahan baku. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara dengan membuat variabel-variabel penelitian terlebih dahulu sebelum pernyataan kuesioner dibagikan. Variabel tersebut berdasarkan teori pada kajian pustaka. Hasil dari wawancara tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada setiap pernyataan kuesioner yang telah dijawab oleh responden, baru dibuat sebuah matrik mapping beserta analisa terkait proses Supply Chain Management yang terjadi PT. PTU. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. PTU perlu membuat Material Requirement Planning yang tepat dan benar, menunjuk tim pelaksana supply chain yang mampu berkoordinasi dengan semua pihak pada tingkatan supply chain, schedule pekerjaan proyek yang sesuai dan tepat waktu dan mitra strategis (subkontraktor dan supplier) didukung dengan penggunan sistem informasi yang baik dan mampu memberikan sejumlah informasi kepada PT. PTU terkait manajemen rantai pasok.
CITATION STYLE
Hermawan, R., & Chalid, A. (2023). KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA CONSTRUCTION PROJECT (STUDI KASUS: KONTRAKTOR PELAKSANA PT. PILAR TEGUH UTAMA PADA PEMBANGUNAN PABRIK SEPATU PT. ADONIA FOOTWARE INDONESIA – LEBAKSIU, TEGAL. Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS), 3(2), 176. https://doi.org/10.32897/simteks.v3i2.2838
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.