Mortar busa adalah campuran antara semen, air, agregat halus, dan bahan tambah cairan busa (foam agent) yang berfungsi untuk menjebak gelembung-gelembung udara. Material ini biasa digunakan sebagai timbunan untuk mengatasi masalah penurunan, stabilitas timbunan oprit jembatan, atau untuk konstruksi jalan. Selain memiliki kelebihan berat yang ringan, namun dengan kuat tekan yang cukup tinggi, mortar busa juga dapat mengurangi dampak penurunan pada lapisan diatasnya sehingga sering digunakan sebagai lapisan subgrade atau pondasi jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi dari perbandingan air semen terhadap sifat fisis dan mekanis mortar busa. Menggunakan metode eksperimental dengan membuat benda uji, berbentuk kubus ukuran 15x15x15 cm serta menganalisis dengan metode statistik uji regresi dengan aplikasi SPSS. Benda uji yang dikerjakan dengan variasi Faktor Air Semen (FAS) 0,4; 0,5; 0,6 dan 0,7. Hasil analisis menunjukkan semakin besar FAS yang digunakan kecenderungannya meningkatkan nilai flow, densitas kering dan kuat tekan. Nilai flow yang memenuhi syarat pada variasi FAS 0,6 dan 0,7 masing-masing sebesar 166,33 mm; 195 mm, sedangkan pada densitas kering, masing-masing nilainya sebesar 0,468 gr/cm3 dan 0,447 gr/cm3. Faktor air semen berpengaruh signifikan pada nilai flow, densitas kering, dan kuat tekan. Hal tersebut dikarenakan pada hasil analisis menunjukkan nilai signifikan < 0,05 dan thitung > ttabel. FAS optimum 0,6, dengan kuat tekan pada berbagai umur pengujian 7, 14 dan 28 hari masing-masing sebesar 3,783 kg/cm2; 4,729 kg/cm2; 6,207 kg/cm2. Untuk kuat tekan mortar busa umur 28 hari dapat digunakan sebagai stabilitas tanah.
CITATION STYLE
Susilowati, A., & Nabhan, F. (2021). Pengaruh Variasi Faktor Air Semen Terhadap Mortar Busa. Journal of Applied Civil and Environmental Engineering, 1(2), 9. https://doi.org/10.31963/jacee.v2i1.2797
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.