Fracture atau patah tulang menjadi bagian gangguan musculoskeletal, salah satu penyebab utama seseorang mendatangi ke layanan kesehatan. Fraktur tibia merupakan 17-21% dari seluruh fraktur ekstremitas bawah dan 3%-13% dari fraktur tibia dikelompokkan sebagai fraktur segmental. Virginia Henderson mengemukakan teori kebutuhan dasar manusia yang sesuai digunakan sebagai dasar pengkajian keperawatan. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan aplikasi teori Henderson dalam pengkajian keperawatan pasien gangguan muskuloskeletal. Metode yang digunakan adalah studi kasus sederhana dengan instrumen pengkajian berdasarkan 14 domain kebutuhan dasar manusia sesuai teori Henderson. Hasil pengkajian menunjukkan terdapat kebutuhan dasar yang bermasalah yaitu kebutuhan bergerak dan mempertahankan postur, proteksi dan hygiene serta rasa aman dan nyaman. Analisis kelompok data dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia didapatkan lima diagnosis keperawatan yang sesuai. Hasil studi menunjukkan pendekatan teori Henderson dapat digunakan sebagai model pengkajian, khususnya dalam kasus mukuloskeletal. Diperlukan studi lanjutan untuk mendapatkan bentuk baku model pengkajian keperawatan berdasarkan teori kebutuhan dasar Henderson.
CITATION STYLE
Rofi’i, A. Y. A. B., Waluyo, A., Masfuri, M., & Aisyiyah, U. (2020). Pengkajian Keperawatan pada Pasien Open Fracture Shaft Tibia Fibula Grade IIIB dengan Aplikasi Teori Virginia Henderson. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 8(3), 365. https://doi.org/10.20527/dk.v8i3.8297
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.