Latar belakang dan tujuan: Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki tingkat kualitas pangan yang masih rendah. Rendahnya perilaku penjamah makanan dalam menerapkan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) dapat meningkatkan risiko menurunnya kualitas pangan yang dihasilkan sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, kecacingan atau keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku penjamah makanan dalam penerapan CPPB pada industri rumah tangga pangan (IRTP).Metode: Studi cross-sectional analitik dilakukan pada 79 orang penjamah makanan yang bekerja pada IRTP di Kabupaten Karangasem. Data dikumpulkan dengan wawancara dan pengamatan serta dianalisis menggunakan regresi poisson untuk melihat pengaruh pengetahuan, sikap dan dukungan pengelola terhadap perilaku penjamah makanan.Hasil: Pengetahuan dan sikap penjamah makanan masih tergolong kurang dengan persentase secara berturut-turut 48,10% dan 53,16%. Perilaku penjamah makanan yang tergolong baik sebesar 49,37%. Perilaku penjamah makanan secara bermakna dipengaruhi oleh pengetahuan (PR=1,48; 95%CI: 1,01-2,15), sikap (PR=2,13; 95%CI: 1,47-3,08) dan dukungan pengelola (PR=3,01; 95%CI: 1,77-5,13).Simpulan: Perilaku penjamah makanan dalam penerapan CPPB IRTP masih rendah dan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap penjamah serta dukungan dari pengelola IRTP.
CITATION STYLE
Handayani, N. M. A., Adhi, K. T., & Duarsa, D. P. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penjamah Makanan dalam Penerapan Cara Pengolahan Pangan yang Baik pada Industri Rumah Tangga Pangan di Kabupaten Karangasem. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(2), 155–161. https://doi.org/10.15562/phpma.v3i2.109
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.