Cyberbullying can be caused by a variety of complex factors. Interpersonal conflicts, disagreements, or differences of opinion can trigger cyberbullying. Lack of awareness about the negative impacts of cyberbullying and lack of knowledge about digital ethics can also be contributing factors. This research is intended to determine descriptively the phenomenon of cyberbullying among students. The method used in this research is a descriptive qualitative method. Participants in this research were students from the Purwokerto area with an age range of 18 - 23 years, using a questionnaire as an initial assessment and followed by in-depth interviews via the Internet or face-to-face. 60 participants took part in this research. Data collection used questionnaires, in-depth interviews, and searches for related literature. The results of this research show that of the 60 respondents there were 34% were victims of cyberbullying behavior and 66% of Purwokerto area students had seen this behavior while social networking on the internet. Forms of bullying or cyberbullying experienced by students in the Purwokerto area include verbal in the form of bad comments such as body shaming, ridicule aimed at themselves or their parents, insults, social harassment, or harassment via the internet. Cyberbullying dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Konflik interpersonal, ketidaksepahaman, atau perbedaan pendapat dapat memicu terjadinya cyberbullying. Kurangnya kesadaran tentang dampak buruk cyberbullying dan kurangnya pengetahuan tentang etika digital juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara deskriptif mengenai fenomena cyberbullying di kalangan mahasiswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa daerah Purwokerto dengan rentang usia 18 - 23 tahun, menggunakan kuesioner sebagai penjajakan awal dan dilanjutkan wawancara mendalam melalui internet ataupun face to face. Terdapat 60 partisipan yang turut serta dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan pencarian literatur yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 responden ada 34% korban perilaku cyberbullying dan 66% mahasiswa daerah Purwokerto pernah melihat perilaku tersebut saat berjejaring sosial di internet. Bentuk perundungan atau cyberbullying yang dialami mahasiswa daerah Purwokerto diantaranya secara verbal berupa komentar buruk seperti body shamming, ejekan yang ditujukan untuk dirinya atau orang tua, hinaan, social harassment atau pelecehan melalui internet.
CITATION STYLE
Wahyuningrum, S. S., Rohmawati, L., Mustaqim, W., Qalban, A. A., & Heriyanto, Y. (2023). Fenomena Cyberbullying pada Kalangan Mahasiswa. Assertive: Islamic Counseling Journal, 2(1), 37–48. https://doi.org/10.24090/j.assertive.v2i01.8296
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.