Analisis Faktor Risiko Gastro-Esophageal Reflux Disease di Era Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Abstract

Pendahuluan. Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) memiliki risiko tinggi terjadinya GERD karena kelelahan yang berlebihan terutama pada saat pandemi COVID-19. Namun, penelitian tentang faktor risiko mahasiswa PPDS terhadap kejadian GERD pada era pandemi COVID-19 belum pernah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko GERD di era pandemi COVID-19 pada mahasiswa PPDS.Metode. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek adalah mahasiswa PPDS tahap klinik dan pra-klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang dipilih secara simple random sampling. Kuesioner diberikan pada subjek menggunakan google form yang berisi tentang beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi, serta kuesioner GERDQ. Analisis faktor risiko menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan tingkat signifikasi p<0,05.Hasil. Dari total 230 subjek, sebagian besar adalah wanita (54,5%) dan rerata usia subjek adalah 30,31 (SB 2,60) tahun. Didapatkan faktor risiko GERD pada subjek yaitu hipertensi (p=0,035), merokok (p=0,019), beban pendidikan [jumlah waktu kerja ≥40 jam/minggu (p<0,001), jaga malam (p=0,002), pelayanan COVID-19 (p=0,046)], pola makan [indeks massa tubuh (p=0,04), terlambat makan (p=0,025), berbaring setelah makan (p=0,024)], dan faktor psikososial-ekonomi [memiliki anak (p<0,001), tinggal terpisah dengan keluarga (p=0,037), kecemasan terinfeksi COVID-19 (p<0,001)]. Faktor risiko kejadian GERD yang paling berpengaruh terhadap mahasiswa PPDS adalah jumlah waktu kerja ≥40 jam/minggu [OR 436,42 (IK95% 25,121-601,833); p<0,001].Kesimpulan. Faktor beban pendidikan, pola makan, dan psikososial-ekonomi berhubungan dengan kejadian GERD pada mahasiswa PPDS di era pandemi.