Entropion involusional adalah malposisi kelopak mata pada lansia. Beberapa faktor penyebab seperti kelemahan palpebra horizontal, kelemahan palpebra vertikal dengan pengurangan atau disinsersi retraktor kelopak mata bawah dan overriding otot orbicularist preseptal. Tanpa penatalaksanaan, kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan okular, epifora dan kornea. Prosedur utamanya adalah prosedur wies dan horizontal tightening yang terdiri dari lateral tarsal strip dan horizontal shortening. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi hasil rekonstruksi entropion involusional di subbagian okuloplastik bagian mata Rumah Sakit M Djamil Padang. Studi retrospektif terhadap 13 kelopak mata dari 13 pasien dengan entropion involusional antara April 2012 sampai Desember 2015. Pasien dievaluasi bulan ke 6 dan bulan 12 setelah operasi. Kami menganalisis persentase keberhasilan teknik rekonstruksi, rekurensi entropion, dan prolonged ectropionsetelah operasi. Dari 13 kelopak mata yang dioperasi, prosedur wies dilakukan pada 9 kelopak mata (69%). Horizontal tightening yang terdiri dari prosedur wies dikombinasikan dengan teknik lateral tarsal stripdan prosedur wies + horizontal shortening dilakukan pada 3 kelopak mata (23%) dan 1 kelopak mata (8%). Tidak ada prosedur yang gagal. Kekambuhan entropion terjadi pada 2 pasien (15%) yang dioperasi dengan prosedur weiss pada follow up 12 bulan. Dari 13 kelopak mata menjalani operasi entropion, tidak ada prolonged ectropion. Operasi rekonstruksi entropion involusional di Rumah Sakit M Djamil Padang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan tingkat kekambuhan yang rendah.
CITATION STYLE
Hendriati, H., & Muchlis, S. (2018). Hasil Operasi Entropion Involusional di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7, 9. https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.764
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.