Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang modal sosial dan inovasi pelayanan publik berkeadilan gender di bidang kesehatan Ibu dan Anak. Modal sosial dan inovasi pelayanan publik diasumsikan dapat menurunkan risiko perempuan saat memprogram kehamilan sampai persalinan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Malang, menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data memakai observasi dan wawancara mendalam. Informan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu Dinas terkait, Perempuan menikah berusia subur yang hamil dan berisiko tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial berupa nilai dan norma, jaringan dan kepercayaan mampu mengikis pandangan masyarakat Jawa yang menyatakan banyak anak banyak rezeki, dengan cara memperbanyak keturunan. Implementasi strategi inovasi Contraceptive For Woman At Risk (Contra WaR); meliputi: (1) Layanan terintegrasi; (2) Menciptakan jaringan sosial yang berfokus pada sosialisasi dalam penundaan kehamilan bagi wanita usia subur yang berisiko tinggi terhadap penyakit; (3) Melibatkan masyarakat sebagai kader kesehatan (kader KB); dan (4) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mempercepat sosialisasi penggunaan kontrasepsi yang tepat sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Faktor pendukung pelaksanaan program Contraceptive For Woman At Risk (Contra WaR) adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, dibentuknya petugas lapangan dan Kader Keluarga Berencana (KB). Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya tingkat kepatuhan petugas lapangan, beberapa masyarakat masih percaya banyak anak banyak rezeki.
CITATION STYLE
Utaminingsih, A. (2020). Penguatan Modal Sosial Dalam Implementasi Pelayanan Kesehatan Berkeadilan Gender: Contraceptive for Woman at Risk (Contra WaR). Muwazah, 12(2), 135–154. https://doi.org/10.28918/muwazah.v12i2.3451
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.