Usaha Kecil dan menengah (UKM) sabun herbal merupakan salah satu usaha yang menarik untuk dikembangkan. Berdasarkan observasi di UKM sabun herbal Dejavu milik Ibu Sherly di Kota Surakarta, telah memproduksi dan memasarkan herbal padat dengan bahan aditif ekstrak dari buah dan sayuran. Namun usaha sabun ini masih perlu pengembangan produk supaya penjualannya meningkat. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UNS memberikan solusi melalui inovasi produksi sabun herbal cair antiseptik alami. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan produksi dan pemgemasan sabun herbal cair antiseptik alami. Pelatihan dilakukan dengan cara sosialisasi dan praktek pada produksi dan pengemasannya. Selanjutnya, sabun yang dihasilkan dari pelatihan dilakukan pengujian di laboratorium dan uji organoleptik. Hasil pelatihan menunjukkan UKM sabun herbal Dejavu telah dapat membuat dan mengemas 4 varian sabun antiseptik alami berupa sabun lidah buaya, sabun jeruk nipis, sabun sereh dan sabun sirih merah. Berdasarkan uji kualitas sabun diperoleh nilai pH yang memenuhi persyaratan SNI dengan kekentalan dan tingkat kestabilan busa yang baik. Berdasarkan uji organoleptik, sabun herbal cair ini bisa diterima konsumen dengan nilai yang cukup disukai. Sabun ini masih perlu diperbaiki terutama pada penambahan pewangi. Secara umum sabun hasil pelatihan yang dikemas dengan ukuran 250 mL dengan label sesuai variannya memiliki kualitas yang baik dan siap dipasarkan.
CITATION STYLE
Susilowati, E., Ariani, S. R. D., & Mulyani, S. (2022). Pelatihan Produksi dan Pengemasan Sabun Cair Herbal Antiseptik Alami bagi UKM Sabun Herbal di Kota Surakarta. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(6), 1895–1902. https://doi.org/10.54082/jamsi.522
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.