Demokrasi di Indonesia telah berkembang menjadi “industri politik” yang membutuhkan biaya yang sangat besar untuk berinvestasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi tingginya biaya Pilkada langsung yang harus di keluarkan oleh kandidat untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada, sehingga menjadi pintu masuk para cukong politik untuk mencari rente melalui Pilkada. Temuan kami menunjukkan bahwa Pilkada telah menjadi arena “pertempuran” antar cukong, dan daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah menjadi rebutan cukong lokal dan nasional. Mereka bertarung melalui pendanaan dan pembiayaan semua kebutuhan kampanye kandidat. Sehingga pada lokus ini, mereka menguasai sumber daya alam dan merekalah yang menentukan siapa yang akan menjadi bupati, gubernur hingga siapa yang menjadi presiden. Penekanan pada SDA, khususnya tambang batu bara, sebagai salah satu sumber utama pendanaan untuk menggerakkan mesin politik, membawa dampak buruk pada tata kelola sumber daya alam dan lingkungan. Sehingga, isu SDA perlu menjadi agenda dalam setiap proses politik lokal dan nasional dan memutus mata rantai cukong politik dengan penguasa SDA yang transaksional.
CITATION STYLE
Risal, S., Herry Bajari, A., & Hergianasari, P. (2022). SUMBER DAYA ALAM DALAM PUSARAN PILKADA SERENTAK. KEMUDI : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(02), 135–148. https://doi.org/10.31629/kemudi.v6i02.3948
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.