Terong ungu adalah salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan. Tingginya permintaan terong menyebabkan petani menggunakan pupuk dan pestisida dari bahan kimia untuk meningkatkan produksi. Penggunaan bahan kimia yang berlebihan dapat mencemari lingkungan. Dalam penelitian ini kadar logam Fe dalam terong ungu ditentukan dengan teknik voltammetry pelucutan anodic. Elektroda kerja yang digunakan adalah glassi karbon, Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding, dan kawat platina sebagai elektroda lawan. Parameter pengukuran yang dioptimasi meliputi waktu deposisi, potensial deposisi, dan laju pindai. Selanjutnya dilakukan validasi rentang konsentrasi linier, limit deteksi, limit kuantisasi, keberulangan, dan perolehan kembali. Hasil yang diperoleh yaitu waktu deposisi optimum selama 40 detik, potensial deposisi optimum pada -0,27 V, serta laju pindai 2,5 mV/s. Linieritas larutan standar Fe berada pada rentang 5 sampai 100 mg/L, dengan koefisien korelasi 0,9964. Limit deteksi dan limit kuantisasi berturut-turut 18,36 mg/L dan 37,79 mg/L. Keberulangan pengukuran menghasilkan nilai rasio Horwitz yang lebih kecil dari dua. Perolehan kembali standar logam Fe yang ditambahkan ke dalam larutan sampel diperoleh 100,00 ± 0,07%. Kadar Fe dalam terong ungu pada kondisi pengukuran optimum diperoleh 80,40 ± 1,85 mg/kg. Nilai tersebut lebih kecil dari Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kadar logam dalam bahan pangan yaitu 5000 mg/kg.
CITATION STYLE
Irdhawati, I., Indrayani, V. E., & Sahara, E. (2019). Teknik Voltammetri Pelucutan Anodik Menggunakan Elektroda Glassi Karbon dalam Penentuan Kadar Logam Fe dalam Terong Ungu. Jurnal Kimia Riset, 4(2), 111. https://doi.org/10.20473/jkr.v4i2.15897
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.