DZIKIR DAN UPAYA PEMENUHAN MENTAL-SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

  • Latif U
N/ACitations
Citations of this article
193Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dzikir adalah ikhtiyar sunggu-sungguh mengalihkan kehidupan gagasan,  pikiran dan perhatian dunia menuju tuhan dan akhirat. Dan dzikir mampu memberikan kontrol emosi seseorang dalam menyikapi penyimpangan berpikir dan rasa cemas berlebihan. Dan al-Qur’an mengandung banyak kata dzikir seperti al-Qur’an surat al-Maidah ayat 91, al-Qur’an surat al-Nur ayat 37 dan ayat-ayat lainnya. Oleh karena itu, berDzikir berarti hendak mengaitkan diri untuk berpikir, juga sekaligus membentuk mental rohani ke dalam eskatologi yang sesungguhnya, yakni alam akhirat. Hal yang sama yang secara leksikal dimana konteks dzikir  adalah mengingatnya dalam pikiran yang menuntut adanya kesadaran hati tentang hakikat kutuhanan yang ditumbuhkan dalam diri manusia dan diaplikasikan  dalam kehidupan baik verbal dan perbuatan. Dengan demikian, konsep dzikir  adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh untuk menghadirkan peran Tuhan Subhanahu Wata’ala dalam hati dan kehidupan sehari-hari baik ucapan, perkataan dan perbuatan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Latif, U. (2022). DZIKIR DAN UPAYA PEMENUHAN MENTAL-SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. At-Taujih : Bimbingan Dan Konseling Islam, 5(1), 28. https://doi.org/10.22373/taujih.v5i1.13729

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free