Seiring dengan perkembangan zaman, tantangan globalisasi semakin mengguncang tatanan masyarakat Indonesia. Negara yang memiliki keragaman budaya, etnik, suku, agama, dan bahasa. Indonesia juga dikenal akanakemajemukannya, di sisi lainnya keberagaman ialah suatua kebanggaan dan di sisialain keberagaman merupakan pemicu terjadinya perpecahan. Jika pada zaman pra-Islam (jahiliyah) stratifikasi sosial lah yang menjadi pemicu terjadinya perpecahan. Kini problematika yang terjadipun semakin kompleks. Wacana Civil society dan Multikulturalisme sangat cocok dibahas dalam rangka meminimalisir terjadinya gesekan yang memicu perpecahan di Indonesia. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan mengharagai dan menghormati setiap perbedaan. Serta memandang, perbedaan adalah suatu anugrah, kekayaan, dan kebanggan tersendiri. Perbedaan bukanlah sekat yang menjadi penghalang untuk persatuan. Menghargai Hak Asasi Manusia, kesetaraan, dan menghormati keberagaman merupakan poin penting daripada wacana civil societyadan Multikulturalisme dalamaPendidikan Islam. Dalamakonteks pendidikan, Islam yang mengajarkan umat-Nya untuk saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan, hal ini menunjukkan adanya keselarasan antara pendidikan Islam dengan terwujudnya civil society.
CITATION STYLE
Sholihah, A., & Syafi’i, I. (2022). Civil Society dan Multikulturalisme dalam Pendidikan Islam. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 4(2), 79–86. https://doi.org/10.52483/ijsed.v4i2.79
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.