Dalam kehidupan sosial budaya khususnya di pulau Bali dan Indonesia pada umumnya tidak akan pernah terlepas dengan unsur seni tabuh atau karawitan dan juga seni olah gerak atau seni tari, kedua unsur ini tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya seperti konsep purusa dengan pradana. Sama halnya dengan prosesi upacara yadnya maupun pelaksanaan acara tanpa dibarengi dengan gamelan dan tarian nuansanya akan terasa jauh berbeda. sesuatu hal yang kurang di zaman ini kebudayaan yang dulunya memiliki kejayaan kembali dibangkitkan sebagai suatu langkah untuk pengembangan dan pelestarian kebudayaan yang adi luhung. Di bali ada sekian banyak tari penyambutan dan tarian lainnya, tari penyambutan ini dipergunakan untuk menyambut kedatangan tamu undangan dan upacara-upacara baik berupa keagamaan ataupun hiburan yang besifat kesenian. Mengangkat Judul “wija Kusuma” yaitu sebuah karya seni tari penyambutan, dari karya ini sangat penting bagi penata untuk membuat suatu karya seni tari penyambutan, dimana pertunjukan seni tari penyambutan tersebut adalah sebuah bentuk simbul sebagai pembukaan acara atau event-event tertentu, yang biasanya untuk acara yang bersifat keagamaan. Seni tarian penyambutan sangat penting dipertunjukan di awal pembukaan acara keagamaan dan menyambut para undangan atau tamu undangan sehingga mereka merasa terhormati dan terhibur.
CITATION STYLE
Saldi, P. (2023). Wija Kusuma Dance Accompaniment Music | Musik Iringan Tari Wija Kusuma. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(2), 190–196. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i2.1355
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.