Insiden enterokolitis nekrotikan (EKN) berkisar 1-5% dari setiap 1000 kelahiran hidup dengan angka kematian mencapai 20-30%. Pemberian nutrisi yang optimal dapat mengurangi masalah saluran cerna. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar calprotectin sebagai protein inflamasi dan human ß-defensin 2 (hBD-2) tinja sebgai peptida antimikroba pada neonatus prematur yang mengonsumsi ASI, susu formula, maupun ASI dan susu formula. Penelitian ini terdiri dari 39 sampel yang memenuhi kriteria inklusi terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu neonatus prematur yang mengonsumsi ASI saja, susu formula saja, serta kombinasi ASI dan susu formula. Kadar calprotectin dan hBD-2 tinja diukur menggunakan metode ELISA. Hasil menunjukkan rerata kadar calprotectin tinja secara signifikan lebih rendah pada kelompok neonatus prematur yang mendapat ASI saja dibandingkan kelompok susu formula saja maupun kombinasi ASI dan susu formula (p=0,00). Rerata kadar hBD-2 tinja secara signifikan lebih rendah pada kelompok neonatus prematur yang mendapat ASI saja dibandingkan kelompok susu formula saja maupun kombinasi ASI dan susu formula (p = 0,00). Kesimpulannya, kadar calprotectin dan hBD-2 tinja neonatus prematur yang mengonsumsi ASI lebih rendah dibandingkan kelompok susu formula maupun kombinasi ASI dan susu formula.
CITATION STYLE
Ningsih, R. N., Primawardani, P., Sulistijono, E., & Tjahjono, H. A. (2020). PERBEDAAN KADAR CALPROTECTIN DAN HUMAN BETA DEFENSIN 2 TINJA PADA NEONATUS PREMATUR YANG MENDAPAT ASI, SUSU FORMULA, DAN KOMBINASINYA. Majalah Kesehatan, 7(2), 102–109. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.