Indonesia telah mengalami banyak kemajuan pada bidang konstruksi dengan adanya dukungan kebijakan oleh pemerintah khususnya bidang konstruksi sebagai perwujudan transformasi ekonomi menuju Indonesia maju tahun 2045. Untuk menuju Indonesia maju pada bidang konstruksi salah satunya adalah pembangunan bandara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri. Salah satu pembangunan gedung di bandara Internasional Dhoho Kediri adalah air traffic control tower. Fungsi dari air traffic control tower adalah sebagai pengatur lalu lintas pesawat dengan batasan wilayah yang luas, oleh sebab itu pembangunan air traffic control tower membutuhkan peran alat berat berupa tower crane sebagai mobilisasi material. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah observasi di lapangan. Dari hasil observasi di lapangan selama 10 hari, material yang diangkat oleh tower crane antara lain adalah rangka baja, scaffolding, bata ringan, bucket concrete, besi wire mesh, keramik, besi ulir, besi holo, dan besi UNP. Material dominan yang diangkat oleh tower crane berdasarkan volume material adalah besi ulir 8D dengan jumlah total volume materialnya sebesar 30105,45 Kg. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui produktivitas tower crane dalam pengoperasiannya pada pembangunan air traffic control tower selama 10 hari di bandara internasional Dhoho Kediri bahwasannya tower crane dapat mengangkat berbagai jenis material dengan berat dan jenis yang berbeda-beda.
CITATION STYLE
Sah, A. N., & Prasetyono, P. N. (2023). Dominasi Material yang Diangkat Tower Crane pada Proyek Pembangunan Air Traffic Control Tower Bandara Internasional Kediri. Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi), 5(1), 60–66. https://doi.org/10.26740/proteksi.v5n1.p60-66
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.