Hubungan Gejala Klinis dan Level IgG dengan Kecemasan Masa Depan pada Pasien TORCH

  • Novitasari N
  • Anindya I
  • Lestari N
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan: Toxoplasma gondii, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes simplex virus yang bisa disingkat TORCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasite. Sebagian besar penderita TORCH mengalami peningkatan Imunoglobulin G didalam darah. Pasien juga mengalami berbagai gejala seperti demam, nyeri tenggorokan, gangguan kehamilan dari yang ringan hingga berat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara gejala klinis dan level jumlah IgG terhadap tingkat kecemasan masa depan pasien yang melakukan terapi komplementer infeksi TORCH di Aquatreat Therapy Indonesia. Metode: Metode penelitian bersifat korelasi kuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional.  Variabel independen dalam penelitian ini yaitu gejala TORCH dan Level IgG sedangkan variabel Dependen kecemasan masa depan. Populasi sebanyak 220 orang dan sampel 69 orang. Instrumen penelitian masa depan menggunakan Future Anxiety Scale-1 (FAS-1) sebanyak 39 item pertanyaan dan dilakuakn uji validitas dan reliabilitas sehingga ditemukan 32 item pertanyaan yang valid. Analisis data digunakan uji spearman rank.   Hasil: Gejala yang dirasakan pasien sebagian besar berada pada kategori ringan yaitu sebanyak 59.4%. Level jumlah IgG sebagian besar berada pada kategori ringan 36 responden (52,2%) Tingkat kecemasan masa depan pasien dengan gejala ringan sebanyak 52,2%. Hubungan antara karakteristik responden dengan  kecemasan masa depan dengan nilai p-value > 0,05 dan hubungan antara level IgG TORCH dengan kecemasan masa depan responden dengan nilai p-value 0,000 (<0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara karakteristik responden dengan  kecemasan masa depan di Aquatreath Therapy Indonesia dan  Terdapat hubungan antara level IgG TORCH dengan kecemasan masa depan responden dengan nilai di Aquatreat Therapy  Indonesia. Lama terapi memberikan banyak perubahan terhadap nilai IgG, Level keluhan dan perbaikan gejala klinis, terapi komplementer terbukti bisa menjadi terapi terbaik untuk pengobatan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Novitasari, N., Anindya, I., & Lestari, N. E. (2023). Hubungan Gejala Klinis dan Level IgG dengan Kecemasan Masa Depan pada Pasien TORCH. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences, 2(5), 695–701. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v2i5.131

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free