Stunting merupakan kondisi dimana balita menurut usianya (0 – 5 tahun) memiliki panjang atau tinggi badan dengan hasil nilai z-score dibawah -2SD berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO. Kondisi stunting mengakibatkan terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik sehingga menciptakan generasi yang kurang berdaya saing serta mengganggu sistem metabolik yang beresiko terjadinya berbagai penyakit. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaranya yaitu panjang badan lahir yang dipengaruhi nutrisi saat hamil dan genetik, tinggi badan orang tua yang dapat diturunkan kepada anakkya, status ekonomi yang berhubungan dengan kemampuan pemenuhan gizi, pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan terkait gizi dan pola asuh anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Jakarta Pusat dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan Chi-square untuk mengetahui hubungan antara faktor penyebab stunting dan menggunakan uji regresi logistik ganda untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terjadap kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan, usia pendapatan keluarga, jarak kehamilan, IMT, panjang badan lahir dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting (P >0,05) serta ada hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting (p<0.05). Sedangkan, hasil uji regresi menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah tinggi badan ibu.
CITATION STYLE
Wardani, D. W. K. K., & Eviyani Margaretha Manungkalit. (2022). Analysis of Factors Related to Stunting Among Children Aged 6-24 Months in Central Jakarta. Embrio, 14(2), 238–249. https://doi.org/10.36456/embrio.v14i2.5390
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.