Pendahuluan: Manifestasi klinis COVID-19 bervariasi mulai dari asimtomatik hingga simtomatik. Pasien COVID-19 dengan gejala berat sering mengalami gangguan koagulasi yang serupa dengan koagulopati sistemik. Hal ini berhubungan dengan peningkatan mortalitas yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hiperkoagulasi dengan kematian pada pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik, pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Cara pengambilan data sekunder berasal dari data rekam medis pada pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura, secara total sampling. Hasil: Terdapat 625 subjek penelitian. Subjek paling banyak adalah perempuan sebesar (52,3 %) pada usia 50-59 tahun sebanyak (26,6 %). Status pasien yang hidup sebanyak (98,9%). Nilai D-dimer cenderung meningkat, nilai prothrombin time (PT) normal, dan nilai activated partial thromboplastin clotting time (APTT) normal. Case Fatality Rate (CFR) didapatkan rendah pada subjek sebesar 0.0112 % (CFR < 4,35% = CFR rendah). Kesimpulan: Terdapat CFR yang rendah pada pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di RSIJ Sukapura. Hasil pemeriksaan pada parameter agen koagulan berdasarkan status pasien pada pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di RSIJ Sukapura, pada parameter D-dimer dan APTT tidak terdapat hubungan yang signifikan, sedangkan pada parameter PT terdapat hubungan yang signifikan
CITATION STYLE
Fachri, M., & Fajriyah, F. F. (2022). Hubungan Hiperkoagulasi Dengan Kematian Pada Pasien Rawat Inap Terkonfirmasi Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Journal Of The Indonesian Medical Association, 72(3), 124–131. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.72.3-2022-793
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.