Rumah berbentuk panggung yang disebut “Orin Tagan” yaitu rumah yangmemiliki kolong (lewu) atau panggung setinggi 1 meter. Sehubunganterjadinya interaksi dari budaya yang berbeda dan menetap di satu PulauFlores, maka unsur-unsur budaya yang dapat berpengaruh satu terhadapyang lain. Salah unsurnya berupa tradisi membangun. Penelitian tentangtradisi membangun rumah masyarakat kampung Nita sangat sedikit.Sehingga dicari beberapa penelitian berdasarkan tema sejenis (tema: tradisimembangun) dan lokasi sejenis (lokasi: Kampung Nita, Kabupaten Sikka).Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana tradisimembangun “orin tagan” oleh masyarakat Kampung Nita. Tujuan penelitianini adalah untuk memahami tradisi membangun “orin tagan” olehmasyarakat Kampung Nita dengan membentuk sebuah diagram unsurpembentuk. Strategi penelitian bersifat deskriptif/naratif. Metodepengumpulan data bersifat kualitatif. Data primer diambil berdasarkan hasilwawancara mendalam dengan: undagi (arsitek kampung/tukang) dan tokohmasyarakat. Metode analisis data terdiri atas: (1) analisis paticipantsmeaning dan (2) analisis sistem struktur dan (3) analisis sistem tampilan.Hasil penelitian yang diharapkan adalah berupa diagram yang berisi unsurunsuryang membentuk struktur rumah panggung (orin tagan) padamasyarakat Kampung Nita Kabupaten Sika, yaitu sistem struktur dan sistemtampilan. Unsur pembentuk sistem struktur terdiri atas: struktur atap, dindingdan pondasi. Unsur pembentuk sistem sistem tampilan terdiri atas: tampilanteras dan tampilan kusen.
CITATION STYLE
Alfonso Korasony Sevili Gobang, A., & Yulistia Polawati, E. (2020). MENGKAJI TRADISI MEMBANGUN “ORIN TAGAN” MASYARAKAT KAMPUNG NITA KABUPATEN SIKKA. Pawon: Jurnal Arsitektur, 4(01), 51–64. https://doi.org/10.36040/pawon.v4i01.2346
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.