PEMANFAATAN POTENSI KUNYIT DI DESA RABA WAWO MENJADI JAMU KUNYIT ASAM SEBAGAI MINUMAN SEHAT DAN KEKINIAN

  • Haryanti I
  • Munandar A
  • Ilham I
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
91Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. Raba village is one in Bima which is famous for its large turmeric yields in Wawo District. However, the processing carried out by the people of Raba Village is still very traditional, that is, they only sell their agricultural or plantation products without making other materials of economic value. STIE Bima KKN students gave one of their programs, namely empowering the Wawo village community by making turmeric in the manufacture of Wawo's typical sour turmeric herbal drink which is packaged well and has economic value in developing the community's economy. The methods used in Community Service (PKM) activities are preparation and observation, research and product formulation, and training and development. able to increase the knowledge, skills of the people of Raba Village and can add high economic value from the potential of existing turmeric. This can be seen from the changes in the economic pattern of the community, which initially only marketed and sold in traditional markets, with the presence of processed turmeric into healthy drinks, the community's economy can be improved, not only for the surrounding community, but also for the wider community. The results of this activity are highly appreciated by the Raba Village Government and the Wawo sub-district for having succeeded in forming entrepreneurial community groups as business partners and willing to process and develop turmeric as a basic ingredient of herbal medicine. Abstrak. Desa Raba merupakan salah satu di Bima yang terkenal  dengan hasil kunyit yang cukup besar di Kecamatan Wawo. Namun, pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Raba masih sangat tradisional, yaitu hanya menjual hasil pertanian atau perkebunannya tersebut tanpa dibuat bahan lain yang bernilai ekonomis. Mahasiswa KKN STIE Bima memberikan salah satu programnya yaitu memberdayakan masyarakat desa wawo dengan menjadikan kunyit dalam pembuatan minuman jamu kunyit asam khas wawo yang dikemas dengan baik dan mempunyai nilai ekonomis dalam pengembangan perekonomian masyarakat. Metode yang digunakan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu persiapan dan observasi, riset dan formulsi produk , dan pelatihan dan pengembangan. mampu menambah pengetahuan, keterampilan masyarakat Desa Raba serta dapat menambah nilai ekonomis yang tinggi dari potensi kunyit yang ada. Hal tersebut terlihat dari adanya perubahan pola ekonomi masyarakat, yang semula hanya memasarkan dan menjual pada pasar tradisional, dengan adanya olahan kunyit menjadi minuman sehat, perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan, bukan hanya pada masyarakat sekitar saja, namun pada khalayak masyarakat luas. Hasil dari kegiatan ini sangat di apresiasi oleh Pemerintah Desa Raba dan camat wawo karena telah berhasil membentuk kelompok masyarakat yang berwirausaha sebaga  mitra usaha dan mau mengolah serta mengembangkan kunyit sebagai bahan dasar jamu.

Cite

CITATION STYLE

APA

Haryanti, I., Munandar, A., Ilham, I., Yusuf, M., Muhajirin, M., & Jaenab, J. (2022). PEMANFAATAN POTENSI KUNYIT DI DESA RABA WAWO MENJADI JAMU KUNYIT ASAM SEBAGAI MINUMAN SEHAT DAN KEKINIAN. Jurnal Terapan Abdimas, 7(1), 114. https://doi.org/10.25273/jta.v7i1.10953

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free