Perkembangan teknologi khususnya pada kecerdasan buatan semakin berkembang. Salah satu kecerdasan buatan adalah Chat Generative Pre-trained Transformer (ChatGPT). ChatGPT digunakan dalam berbagai aspek termasuk dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dan perspektif para pendidik terhadap penerapan ChatGPT dalam proses pengajaran. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan wawasan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pendidik baik dosen maupun guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik memiliki berbagai pandangan terkait dengan penggunaan ChatGPT dalam pembelajaran. Sebanyak 54,3% pendidik setuju bahwa ChatGPT merupakan chatbot yang mudah digunakan dan membuat perbedaan signifikan dalam produktivitas atau efisiensi dalam pekerjaan pendidik. Sebanyak 48,6% pendidik juga setuju bahwa ChatGPT efektif dalam menghasilkan konten atau materi pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ChatGPT dapat menjadi alat yang berguna untuk memberikan bantuan dalam pengajaran namun sebagian besar guru tetap melakukan verifikasi atau mencari ulang informasi yang diberikan oleh ChatGPT dengan sumber lainnya. Beberapa cara telah dilakukan pendidik untuk mencegah penyalahgunaan ChatGPT oleh peserta didik dalam proses pembelajaran, mulai dari dengan membiasakan peserta didik menjawab dengan menggunakan penjelasan sendiri disertai dengan sumber yang valid, menginformasikan di awal pembelajaran bahwa ChatGPT boleh dipergunakan namun bukan sebagai satu-satunya sumber dalam memberikan jawaban, menanamkan pentingnya critical thinking, dan melakukan ujian secara lisan untuk menguji jawaban peserta didik.
CITATION STYLE
Kharis, S. A. A., Arisanty, M., & Zili, A. H. A. (2024). Pengalaman dan Perspektif Pendidik terhadap Penggunaan ChatGPT dalam Pengajaran. Jurnal Pendidikan, 33(1), 515–524. https://doi.org/10.32585/jp.v33i1.5004
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.