Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan kondisi yang mengancam nyawa, oleh karena itu pasien SKA beresiko mengalami mortalitas dan membutuhkan prediksi awal berupa marker jantung salah satunya adalah CK-MB. Pemeriksaan CK-MB dengan hasil yang meningkat dapat sebagai alat diagnostik infark miokard dan menunjukkan adanya nekrosis miosit. Diharapkan dengan mengetahui kadar CK-MB yang meningkat dapat lebih berhati-hati dalam pencegahan terjadinya mortalitas pada pasien SKA. Studi retrospektif dengan desain penelitian case-control di RSI Jemursari Surabaya pada 60 pasien sindroma koroner akut pada Januari 2013 sampai Agustus 2017. Data dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan uji x 2 atau chi-square . Hasil penelitian ini didapatkan nilai p<0,05 yaitu 0,026 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan nilai kadar CK-MB dengan peningkatan mortalitas pada pasien SKA. Hasil Odds ratio (OR) peningkatan CK-MB dengan kejadian mortalitas pada pasien SKA adalah OR 4,375 (IK 95% 1,320-14,504), dimana dapat diartikan bahwa pada pasien SKA dengan hasil CK-MB meningkat mempunyai risiko 4,3 kali lebih besar untuk terjadinya mortalitas dibandingkan dengan pasien SKA dengan nilai CK-MB yang normal. Terdapat korelasi yang signifikan antara peningkatan kadar CK-MB dengan kejadian mortalitas pada pasien sindrom koroner akut. Kata Kunci: CK-MB, mortalitas, sindroma koroner akut
CITATION STYLE
Firdaus, A. A. A., Savitri, A. D., & Bistara, D. N. (2018). HUBUNGAN PENINGKATAN NILAI KADAR CREATINE KINASE - MB MORTALITAS PASIEN SINDROMA KORONER AKUT (SKA). The Indonesian Journal of Health Science, 10(2), 26. https://doi.org/10.32528/ijhs.v10i2.1854
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.