: Penelitian ini dilakukan karena pada Era digital saat ini, kesadaran peserta didik akanpentingnya membaca sangat menurun. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengangame online, ataupun media social yang ada. Bila tidak dibimbing dan diberikan pengarahan olehtenaga pendidik, maka hal ini akan menurunkan hasil belajar pada peserta didik. Tenaga pendidikberperan penting dalam menangani permasalahan ini, dimana tenaga pendidik dapat menjadikanrutinitas membaca dan memberikan arahan agar peserta didik lebih giat lagi untuk menambahpengetahuan dengan membaca. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi denganbaik, seseorang perlu berbahasa yang baik dan benar. Karena itu, pembelajaran bahasa Indonesiaselalu disertakan dalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah terlebih lagi dipendidikan nonformal.Pada pendidikan non-formal berbeda dengan pendidikan formal karena banyakperbedaan seperti sifat dan karakter siswa , alhasil pembelajaran Bahasa Indonesiadisebuah pendidikan non-formal sangat berbeda dengan formal yaitu lebihpembelajarannya yang fleksibel. Fleksibel dalam artian kata tidak melulu harusmengikut aturan standar kurikulum 2013 dan harus belajar di ruang kelas , Pendidikan non-formalbiasanya akan menyesuaikan kondisi dari lembaga pendidikan tersebut, sifat dari siswanya, kemauandan keinginan siswa tersebut. Sayangnya pembelajaran yang fleksibel ini membuat terkadang adabeberapa siswa yang tertinggal materi , alhasil hal yang dilakukan disalah satu lembagapendidikan non-formal yaitu PKBM S.SUPRIADI yang menggunakan pembelajaran membaca intensifagar siswa bisa cepat mengerti materi yang diajarkan oleh pemateri di lembaga tersebut. Menyusunsebuah ide ataupun informasi secara tersurat dan dinyatakan dalam wacana. Agar dapat menghasilkansebuah pemikiran yang diinginkan, peserta didik dapat menggunakan kalimat penulis secara verticalatau dapat menggunakan parafrase dengan mengubah ucapan penulis.Berdasarkan survei yang sudah dilakukan pada PKBM S.SUPRIADI didapatkan informasi bahwasanyahasil belajar peserta didik tergolong dengan rata-rata rendah. Hal ini terjadi karena kurangnya minatpeserta didik dalam membaca. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalammemahami suatu teks. Beberapa kegiatan dan juga pendekatan serta metode sudah dilakukan olehtenaga pendidik, namun nampaknya tenaga pendidik belum menemukan metode yang tepat untukmembimbing peserta didik.
CITATION STYLE
Mujahid, M. F. (2022). PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE REORGANISASI BARETT TAXONOMY PADA SISWA PENDIDIKAN NON FORMAL PKBM S.SUPRIADI KOTA MALANG. Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga), 2(1). https://doi.org/10.33503/salinga.v2i1.2204
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.