Keputusan pemerintah dalam PP.No.26/2012 yang menetapkan wilayah Tanjung Lesung Pandeglang Banten se-bagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata harus menjadi prioritas bersama. Dalam konteks ini kepentin-gan Nasional tentunya membawa perubahan dan signifikansi kepada daerah baik dalam bidang ekonomi dan bu-daya. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana sesungguhnya perencanaan strategi Humas Pemprov Banten pasca ditetapkannya PP tersebut dengan fokus pada model perencanaan strategi Public Relations dari Ronald D. Smith yang terdiri atas empat fase yang dimulai dengan fase Formative Research, Strategy, Tactics dan Evalua-tive Research. Pada setiap fase tersebut terdapat tahapan-tahapan perencanaan PR yang mana pada setiap tahapan tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan observasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam sebagai tehnik pengambilan data. Hasil pengolahan data memberikan jawaban bagaimana sesungguhnya peran dari Hu-mas Pemprov Banten sangat kecil dan tidak banyak memiliki kontribusi dalam pelaksanaan KEK ini. Hal ini ter-jadi karena definisi dan perspektif Humas itu sendiri tidak sama dengan fungsi Humas yang telah kita kenal dalam dunia kerja. Peran Humas Pemprov Banten hanya sebagai pencatat seremonial dan penghubung media tanpa ada suatu kewenangan yang besar dalam menysusun dan mengembangkan pesan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Humas Pemprov Banten dalam menyelenggarakan dan mengaplikasikan PP tersebut kurang maksimal. Oleh karenanya harus ada terobosan dan perubahan paradigma tentang fungsi dan peran Humas itu sendiri di lingkungan Pemprov Banten
CITATION STYLE
Mukhroman, I., & Gumelar, R. G. (2013). PERENCANAAN STRATEGI HUMAS PEMPROV BANTEN PASCA DITETAPKANNYA KEK PARIWISATA TANJUNG LESUNG, PANDEGLANG, BANTEN. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(2), 206–218. https://doi.org/10.24198/jkk.vol1n2.10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.