Penelitian tentang komunikasi orang tua-remaja yang dihubungkan dengan agresivitas remaja pada sesama belum banyak dilakukan. Studi ini penting karena biasanya pelaku kekerasan adalah korban kekerasan pada masa lalu. Kajian ini menganalisis pengaruh pola komunikasi orang tua-remaja, perilaku komunikasi kekerasan fisik dan verbal orang tua pada remaja, dan komunikasi saling menarik diri orang tua-remaja terhadap frekuensi dan agresivitas remaja pada sesama. Penelitian ini menggunakan kerangka teoritis teori kognisi sosial Albert Bandura tentang reproduksi pesan kekerasan. Studi dilakukan pada 367 remaja di Kota dan Kabupaten Bogor. Kajian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi dalam jangka waktu tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei dan laporan diri, dengan menggunakan analisis model persamaan struktural. Hasil menunjukan pengaruh signifikan antara tingginya perlakuan kekerasan verbal dan nonverbal orang tua pada remaja, serta komunikasi saling menarik diri orang tua-remaja terhadap frekuensi kekerasan dan perasaan agresivitas remaja. Kajian ini membuktikan bahwa korban kekerasan biasanya akan menjadi pelaku kekerasan di masa mendatang.
CITATION STYLE
Berlianti, D., Vitalaya, A., Hastuti, D., Sarwoprasojdo, S., & Pranaji, D. K. (2016). Ada Apa dengan Komunikasi Orang Tua-Remaja?: Pengaruhnya terhadap Agresivitas Remaja Pada Sesama. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 9(3), 183–194. https://doi.org/10.24156/jikk.2016.9.3.183
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.