Dekonstruksi Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam

  • Kasimbara D
  • Wahyuningsih W
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kepriyayian identik dengan status sosial seseorang dalam pandangan masyarakat. Priyayi dipandang sebagai orang yang memiliki status sosial yang tinggi dan terpandang. Bisa karena keturunan dari keluarga terpandang ataupun karena memiliki pekerjaan yang berstatus sosial tinggi. Dalam novel Para Priyayi makna yang ideal tersebut dijungkirbalikkan oleh Umar Kayam. Penelitian ini menggunakan cara kerja teori dekonstruksi Derrida dengan menemukan oposisi-oposisi berlawanan pada novel Para Priyayi. Hasilnya dapat dilihat bahwa Umar Kayam menunjukkan bahwa kepriyayian bukanlah sekadar gaya hidup maupun status sosial, namun lebih kepada kepribadian itu sendiri, bagaimana seseorang berguna bagi masyarakat. Hal ini menjungkirbalikkan esensi makna priyayi yang telah tertanam kuat di hati dan pikiran masyarakat bahwa kepriyayian yang sangat lekat dengan gaya hidup maupun status sosial.Kata Kunci: dekonstruksi, priyayi, derrida, umar kayam, para priyayi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kasimbara, D. C., & Wahyuningsih, W. (2020). Dekonstruksi Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 15(3), 341–351. https://doi.org/10.14710/nusa.15.3.341-351

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free