PENGARUH YOGA TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA MAHASISWA TINGKAT III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES RESPATI TASIKMALAYATAHUN 2015

  • Yuliastuti, SST, M.Keb L
N/ACitations
Citations of this article
31Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dismenore atau nyeri haid pada saat menstruasi, dilaporkan sebagai keluhan ginekologis paling umum dan sering menyebabkan ketidakhadiran seorang remaja ataupun dewasa dari kerja, sekolah, ataupun aktivitas lainnya (Iqvita, 2010).     Setelah dilakukan studi pendahuluan di mahasiswa  Prodi DIII Kebidanan STIKes Respati Tasikmalaya yakni pada semua mahasiswi yang berjumlah 232 orang, 130 orang pernah mengalami Dismenore dengan 70 orang diantaranya mengalami Dismenore pada setiap menstruasi, sebagian besar dirasakan pada hari pertama sampai hari ketiga menstruasi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh yoga terhadap penurunan Dismenore pada mahasiswa tingkat III Prodi DIII Kebidanan STIKes Respati Tasikmalaya. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan eksperimen dengan pendekatan pre eksperimental design pre test and post test one group. Karena rancangan ini merupakan bentuk desain eksperimen yang lebih baik validitas internalnya daripada pre eksperimen namun lebih lemah dari true eksperimen. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Prodi DIII Kebidanan STIKes Respati Tasikmalaya yang menderita Dismenore setiap menstruasinya yaitu sebanyak 25 orang. Penelitian ini menggunakan total sampling dari populasi yang selalu mengalami Dismenore setiap menstruasinya pada Prodi DIII Kebidanan STIKes Respati Tasikmalaya yang berjumlah 25 orang.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner serta tehnik analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji T. Hasil penelitian adalah dari 25 orang objek penelitian selalu menderita Dismenore dengan 15 orang mengalami Dismenore derajat 1, 9 orang mengalami Dismenore derajat 2 dan 1 orang mengalami Dismenore derajat 3. Serta Dari 25 orang objek penelitian setelah melakukan yoga setiap mengalami Dismenore pada 3 siklus menstruasi, sebanyak 14 orang mengalami Dismenore derajat 0, 9 orang mengalami Dismenore derajat 1, 1 orang mengalami Dismenore derajat 2 dan 1 orang mengalami derajat     Dismenore 3. Uji paired sample t-test didapatkan nilai signifikansi yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari taraf kesalahan (α) 0,05. Nilai t tabel adalah 1,711, maka daerah penerimaan ho antara -1,711 sampai dengan 1,711. Pada penelitian ini, nilai t hitung 6, maka nilai di luar daerah penerimaan ho, artinya ho ditolak dan ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pengaruh yoga terhadap penurunan Dismenore diterima. Dismenorea primer yang terjadi pada remaja putri akan sangat mengganggu aktivitas dan konsentrasi sehari-hari. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus berlangsung karena akan sangat mengganggu pekerjaan. Sebisa mungkin Dismenore primer yang terjadi harus dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmkologis. Yoga dapat membantu remaja yang mengalami Dismenore dalam mengurangi dan mencegah Dismenore.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yuliastuti, SST, M.Keb, L. (2016). PENGARUH YOGA TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA MAHASISWA TINGKAT III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES RESPATI TASIKMALAYATAHUN 2015. Jurnal Kesehatan Bidkemas, 7(1), 19–27. https://doi.org/10.48186/bidkes.v1i7.64

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free