One Village One Product (OVOP) adalah suatu pendekatan pembangunan daerah yang bertujuan untuk memajukan ekonomi daerah tersebut. Konsep OVOP berasal dari Oita, Jepang dan diadopsi oleh berbagai negara di dunia. Indonesia melalui Kementerian Perindustrian sejak tahun 2008 melaksa-nakan program OVOP yang bertujuan untuk memajukan potensi industri kecil dan menengah kerajinan di sepuluh wilayah di Indonesia, termasuk Purwakarta dengan potensi kerajinan gerabah dan keramik hias. Penerapan OVOP dalam rangka memajukan industri kerajinan memerlukan strategi yang sesuai dengan prinsip mendasar OVOP dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri produk kerajinan di daerah sasaranPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan OVOP di Indonesia yang telah berlangsung sejak tahun 2008 dan menyusun sebuah rekomendasi bagi pengembangan potensi produk kerajinan dengan pendekatan OVOP dengan mengambil studi kasus di Plered, Purwakarta. Rekomendasi ditujukan bagi pemerintah sebagai pemangku kebijakan, masyarakat sebagai pelaksana, dan pihak swasta, khususnya akademisi desain atau desainer professional.Selain pentingnya konsistensi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan dan mengawasi berjalannya program yang telah disusun, pengembangan desain produk kerajinan memegang peranan yang sangat penting. Diperlukan peran desainer yang sangat kuat untuk dapat mengembangkan desain yang dapat memahami kebutuhan pasar sekaligus mempertahankan nilai-nilai tradisional kerajinan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri. Kata kunci: gerabah; kerajinan; keramik; OVOP; Purwakarta. One Village One Product (OVOP) is a regional development approach that aims to promote the economy of a region. The concept of OVOP was origined from Oita, Japan, and adopted by various countries in the world. Indonesia through the Ministry of Industry since 2008 implementing OVOP program that aims to promote the potential of small and medium craft industry in the ten regions in Indonesia, including Purwakartawith its potential on decorative pottery and ceramic crafts. This study aims to evaluate the implementation of OVOP in Indonesia that has been ongoing since 2008 and make a recommendation for the development of potential handicrafts with OVOP approach by taking a case study in Plered, Purwakarta. In addition to the importance of consistency of government and public participation and oversight in implementing the program, the development of craft product design plays a very significant role. It is required for designers to have very strong roles to develop designs that can understand the market needs while maintaining the traditional values of craft and resolve the problems faced by the industry. Keywords: craft; ceramic; OVOP; pottery; Purwakarta.
CITATION STYLE
Triharini, M., Larasati, D., & Susanto, R. (2014). Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Mengembangkan Potensi Kerajinan Daerah Studi Kasus: Kerajinan Gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. ITB Journal of Visual Art and Design, 6(1), 29–42. https://doi.org/10.5614/itbj.vad.2014.6.1.4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.